Rabu, 17 April 2024. Prodi HKI lakukan simulasi borang HKI sebelum submit. Kegiatan tersebut mengundang Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, MA untuk meriview LED dan LKPS yang dikerjakan tim borang. Acara diikuti oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Sjeh M. Djamil Djambel Bukittinggi, Dr. Nofiardi dan tim LPM yang dipimpin oleh Dr. Venny Roza. Turut hadir juga tim borang yang dipimpin oleh M. Ridha sebagai Kaprodi HKI.
Menurut Prof. Dr. Khoiruddin, MA ada banyak hal yang perlu diperbaiki dari LED dan LKPS sebelum submit. Beberapa teknis misalnya membiasakan penjumlahan data kuantitatif di LKPS agar asesor nantinya tidak kesulitan untuk melihat jumlah kerjasama antara internasional, nasional, maupun lokal misalnya. Juga analisis-analisis naik atau turun perlu sinkron terhadap data-data lainnya. Serta kinerja dosen yang memerlukan bukti jelas.
Sementara itu, data substansi masih cukup banyak yang harus mendapat perhatian serius. Pelampauan SNDIKTI misalnya masih pada tahap minimal. Jumlah BOP atau biaya operasional dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian juga belum memenuhi nilai makasimal. Untuk perguruan negeri hal seperti ini seharusnya tidak menjadi masalah.
Hal yang paling penting adalah pada kriteria pendidikan atau C6 di borang. Prof. Dr. Khoiruddin, MA menemukan bahwa C6 paling diharapkan untuk serius diperbaiki. Sebab bagian ini menentukan syarat tercapainya nilai maksimal. Jika tidak perbaiki dengan baik maka pekerjaan borang tentu akan sia-sia. Lebih gawatnya penilaian tidak memenuhi syarat akreditasi.
Tentunya masih ada waktu untuk memperbaikinya. Sebenarnya borang HKI bisa mendapat nilai maksimal, sebab data-data yang diperlukan ada. Hanya tinggal menyusunnya secara konkrit. Jawaban dari pertanyaan kertas kerja ada semua di Indek Kinerja Utama (IKU) di LED. Untuk itu tim borang bisa fokus ke IKU tersebut. Namun begitu, karena waktu mepet untuk submit, tentunya LPM dan Tim Borang perlu kerja keras agar bisa mencapai skor maksimal yang diinginkan.