Kamis, 14 Maret 2024. UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi lakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Semester Ganjil/Genap TA. 2022/2023. Kegiatan tersebut dilakukan di ruang visitasi rektorat lt. 3. Dalam kesempatan tersebut, jajaran pimpinan universitas dan fakultas hingga unit-unit di lingkungan UIN Sjech M. Djamil Djambek hadir mengikuti RTM. Pada kesempatan kali ini RTM yang dilakukan agak berbeda. Biasanya RTM hanya dihadiri oleh fakultas, pascasarjana dan lembaga. Tetapi kali ini berbagai unit, seperti SPI, Pengembangan Karir, hingga TIPD turut hadir. Hal ini bertujuan membahas strategi ke depan, khususnya dalam menghadapi AIPT untuk mencapai unggul.
Kegiatan dibuka oleh sekretaris LPM, Dr. Veny Roza, SS, M.Pd. Wakil Rektor 1, Dr. H. Asyari, S.Ag, M.Si memimpin jalannya rapat. Berdasarkan dokumen RTM yang disusun oleh tim LPM, pada dasarnya sudah cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Misalnya kegiatan AMI (Audit Mutu Internal) secara persentase memiliki dokumen. Hanya saja dokumen lebih banyak ketidaksesuian (KTS). Persoalan tersebut perlu dicari, apakah ketidaksesuaian itu karena dokumennya atau perbedaan persepsi antara auditor dengan auditee. Tentunya hal ini masih lebih baik dibandingnya Observasi (OB) atau ketiadaan dokumen. Jika ditinjau lagi, persoalan tersebut berada di kriteria 7 (C7) bagian pendidikan, sehingga perlu menjadi perhatian bersama.
Temuan yang juga perlu diperhatikan adalah jumlah mahasiswa asing yang masih kurang. Wakil Rektor 3, Dr. H. Arman Husni, Lc, MA menuturkan, sebenarnya ada animo calon mahasiswa dari luar negeri ke UIN Sjech M. Djambek. Hanya saja, menurut beliau, kampus perlu memfasilitasi seperti beasiswa dan asrama tempat tinggal yang layak. Selaras dengan ini kegiatan Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) bisa dilaksanakan secara beriringan. Meskipun harus diakui, kampus masih melakukan MBKM secara uji coba, seperti yang dilakukan oleh Prodi KPI di FUAD. Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi juga menginginkan kegiatan tersebut memiliki standar sehingga MBKM tidak berjalan secara tebak-tebakan.
Selain tentang mahasiswa dan pendidikan, penelitian dan PkM juga dibahas. Berdasarkan data sepanjang tahun 2023, tim penyusun RTM menemukan bahwa penelitian dan PkM yang dilakukan belum sesuai dengan roadmap yang ada. Termasuk publikasi internasional yang cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Dekan FEBI, Dr. Hesi Eka Putri , M.Si menuturkan, bahwa roadmap penelitian dan PkM ini perlu diupdate dan dapat dijangakau seluruh dosen dan mahasiswa. Sehingga arah penelitian dan PkM dapat sesuai dengan yang diharapkan. Pada kesempatan itu pula, beliau mengusulkan bahwa instrumen penilaian Indeks Kinerja Dosen (IKD) perlu disesuaikan antara mahasiswa sarjana dengan pascasarjana agar penilaian dapat obyektif.
Semua masukan dan saran dari berbagai peserta RTM ditampung dan akan dipelajari untuk segera ditindakalnjuti. Dr. H. Asyari , Lc, M.Si menuturkan, bahwa tracer study penting dilakukan untuk melacak user dan alumni. Hal ini berguna dalam pembuatan borang, baik tingkat prodi maupun universitas yang segera berlangsung. Selain itu, pihak kampus dapat mengevaluasi kesesuaian antara bidang ilmu dan pekerjaan sehingga dapat melihat kepuasan pengguna juga. Termasuk yang melanjutkan jenjang ke pascasarjana.
Sementara itu, untuk tagihan dosen dalam bentuk BKD, di semester depan asesmen sudah bisa dilakukan melalui Sister. Tidak lagi melalui e-campus. Dalam catatan RTM, pada semester sebelumnya ada sekitar 8 orang tidak mengisi BKD, 7 di antaranya memang sedang tugas mengajar dan 1 orang tidak memenuhi UU. Tentunya ini perlu menjadi perhatian oleh TIPD yang dapat menuntun dosen-dosen dalam mengisi BKD pada aplikasi yang cenderung baru. Termasuk juga data-data pelaporan mahasiswa yang aktif maupun non-aktif agar bisa diupdate di PDDIKTI.
Pada akhirnya, kegiatan RTM ditutup tepat pukul 15.00 WIB, dengan hampir seluruhnya ditampung untuk pengembangan ke depannya. Kegiatan yang dilakukan pada bulan puasa, nyatanya tidak menggerus semangat unsur-unsur pimpinan fakultas, unit, hingga universitas untuk bekerja secara solid dan ikhlas. Dengan niat baik di bulan yang baik insyaallah mendapat hasil yang baik.
Kamis, 14 Oktober 2024. UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi lakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Semester Ganjil/Genap TA. 2022/2023. Kegiatan tersebut dilakukan di ruang visitasi rektorat lt. 3. Dalam kesempatan tersebut, jajaran pimpinan universitas dan fakultas hingga unit-unit di lingkungan UIN Sjech M. Djamil Djambek hadir mengikuti RTM. Pada kesempatan kali ini RTM yang dilakukan agak berbeda. Biasanya RTM hanya dihadiri oleh fakultas, pascasarjana dan lembaga. Tetapi kali ini berbagai unit, seperti SPI, Pengembangan Karir, hingga TIPD turut hadir. Hal ini bertujuan membahas strategi ke depan, khususnya dalam menghadapi AIPT untuk mencapai unggul.
Kegiatan dibuka oleh sekretaris LPM, Dr. Veny Roza, SS, M.Pd. Wakil Rektor 1, Dr. H. Asyari, S.Ag, M.Si memimpin jalannya rapat. Berdasarkan dokumen RTM yang disusun oleh tim LPM, pada dasarnya sudah cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Misalnya kegiatan AMI (Audit Mutu Internal) secara persentase memiliki dokumen. Hanya saja dokumen lebih banyak ketidaksesuian (KTS). Persoalan tersebut perlu dicari, apakah ketidaksesuaian itu karena dokumennya atau perbedaan persepsi antara auditor dengan auditee. Tentunya hal ini masih lebih baik dibandingnya Observasi (OB) atau ketiadaan dokumen. Jika ditinjau lagi, persoalan tersebut berada di kriteria 7 (C7) bagian pendidikan, sehingga perlu menjadi perhatian bersama.
Temuan yang juga perlu diperhatikan adalah jumlah mahasiswa asing yang masih kurang. Wakil Rektor 3, Dr. H. Arman Husni, Lc, MA menuturkan, sebenarnya ada animo calon mahasiswa dari luar negeri ke UIN Sjech M. Djambek. Hanya saja, menurut beliau, kampus perlu memfasilitasi seperti beasiswa dan asrama tempat tinggal yang layak. Selaras dengan ini kegiatan Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) bisa dilaksanakan secara beriringan. Meskipun harus diakui, kampus masih melakukan MBKM secara uji coba, seperti yang dilakukan oleh Prodi KPI di FUAD. Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi juga menginginkan kegiatan tersebut memiliki standar sehingga MBKM tidak berjalan secara tebak-tebakan.
Selain tentang mahasiswa dan pendidikan, penelitian dan PkM juga dibahas. Berdasarkan data sepanjang tahun 2023, tim penyusun RTM menemukan bahwa penelitian dan PkM yang dilakukan belum sesuai dengan roadmap yang ada. Termasuk publikasi internasional yang cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Dekan FEBI, Dr. Hesi Eka Putri , M.Si menuturkan, bahwa roadmap penelitian dan PkM ini perlu diupdate dan dapat dijangakau seluruh dosen dan mahasiswa. Sehingga arah penelitian dan PkM dapat sesuai dengan yang diharapkan. Pada kesempatan itu pula, beliau mengusulkan bahwa instrumen penilaian Indeks Kinerja Dosen (IKD) perlu disesuaikan antara mahasiswa sarjana dengan pascasarjana agar penilaian dapat obyektif.
Semua masukan dan saran dari berbagai peserta RTM ditampung dan akan dipelajari untuk segera ditindakalnjuti. Dr. H. Asyari , Lc, M.Si menuturkan, bahwa tracer study penting dilakukan untuk melacak user dan alumni. Hal ini berguna dalam pembuatan borang, baik tingkat prodi maupun universitas yang segera berlangsung. Selain itu, pihak kampus dapat mengevaluasi kesesuaian antara bidang ilmu dan pekerjaan sehingga dapat melihat kepuasan pengguna juga. Termasuk yang melanjutkan jenjang ke pascasarjana.
Sementara itu, untuk tagihan dosen dalam bentuk BKD, di semester depan asesmen sudah bisa dilakukan melalui Sister. Tidak lagi melalui e-campus. Dalam catatan RTM, pada semester sebelumnya ada sekitar 8 orang tidak mengisi BKD, 7 di antaranya memang sedang tugas mengajar dan 1 orang tidak memenuhi UU. Tentunya ini perlu menjadi perhatian oleh TIPD yang dapat menuntun dosen-dosen dalam mengisi BKD pada aplikasi yang cenderung baru. Termasuk juga data-data pelaporan mahasiswa yang aktif maupun non-aktif agar bisa diupdate di PDDIKTI.
Pada akhirnya, kegiatan RTM ditutup tepat pukul 15.00 WIB, dengan hampir seluruhnya ditampung untuk pengembangan ke depannya. Kegiatan yang dilakukan pada bulan puasa, nyatanya tidak menggerus semangat unsur-unsur pimpinan fakultas, unit, hingga universitas untuk bekerja secara solid dan ikhlas. Dengan niat baik di bulan yang baik insyaallah mendapat hasil yang baik.