Jumat, 22 Desember 2023. LPM IAIN Bone berkunjung ke UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi untuk lakukan banchmarking. Banchmarking adalah suatu standar yang dimanfaatkan sebagai pembanding antara satu hal dengan lainnya yang sejenis. Kedatangan LPM IAIN Bone dipimpin oleh skretarisnya, Dr. Muhammad Rusydi, M.Pd.I dan disambut langsung oleh Ketua LPM UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Dr. Meylann Melani, M.Pd. Ketua LPM IAIN Bone tidak dapat hadir karena urusan penting yang mendadak menjelang keberangkatan.
Acara banchmarking berlangsung di Ruang Visitasi Rektorat lt. 3. Sejak acara dimulai, Ketua LPM UIN Sjech M. Djamil Djambek BukittinggiBukittinggi langsung tancap gas menjelaskan situasi LPM dan kegiatan-kegiatan penjaminan mutu di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Sejak 2015, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi telah membuat SPMI dan terus berusaha untuk diperbaiki hingga sekarang. Banyak hal paparan jaminan mutu yang disampaikan Ketua LPM UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Misalnya monitoring dan evaluasi melalui AMI, ATL, dan RTM sesuai dengan ketentuan.
Sementara itu, Sekretaris LPM IAIN Bone sungguh berterimakasih dengan pengalaman yang dimiliki LPM UIN Bukittinggi. Tujuan mereka yang ingin belajar kiat-kiat melakukan sistem penjaminan mutu telah didapat. Terlebih dengan harapan IAIN Bone yang ingin seperti UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi untuk segera bertransformasi menjadi UIN.
Ketua LPM tidak bisa berbangga juga dengan pujian tersebut. Menurutnya, LPM UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi juga memiliki kekurangan yang masih butuh perbaikan. Ia menegaskan bahwa budaya mutu dan keberhasilan Prodi-prodi untuk mendapatkan unggul adalah kerjasama seluruh civitas akademik, bukan hanya pimpinan atau hanya Prodi semata. Hanya saja memang formasi Tim di LPM Bukittinggi sangat baik, sebab personilnya memahami secara taktis apa saja yang perlu dikerjakan terkait dengan jaminan mutu.
Di akhir acara, Doni Nofra, M.Hum sebagai pembawa acara dan juga staf LPM UIN Bukittinggi yang menawan menambahkan bahwa agar anggota LPM untuk menjaga kesehatan. Sebab LPM di setiap universitas adalah jantung dan role model kesempurnaan mutu. Sehingga tuntutan terhadap LPM sangat besar. Terlebih dengan berbagai aturan dan kebijakan yang punya dinamikanya sendiri sehingga LPM harus tanggap dalam setiap arus perubahan tersebut. Tentu saja sebagai personil LPM tidak lupa untuk bahagia. (SA).